Info. Sombron – Di sebuah sudut damai lereng perbukitan, Dusun Sombron kembali menyulam hangatnya kebersamaan lewat kegiatan yang sarat makna: halal bihalal. Bertempat di balai dusun yang mulai ramai dengan persiapan, warga dari berbagai latar belakang agama bersatu untuk menyambut sebuah momen penting bertema “Menjalin Silaturahmi Antara Umat Beragama.”
Tema ini bukan sekadar tulisan di spanduk atau hiasan di panggung, melainkan cerminan nyata dari kehidupan sosial masyarakat Sombron yang majemuk. Di dusun ini, keberagaman adalah keseharian. Perbedaan agama bukanlah sekat, melainkan warna yang memperkaya interaksi warganya.
Kepala Dusun Sombron, Widodo, menyampaikan betapa pentingnya momentum halal bihalal ini sebagai bentuk nyata dari ikhtiar menjaga harmoni. “Kita di sini memiliki agama yang majemuk, sehingga untuk menjaga tali silaturahmi, perlu diadakan halal bihalal ini,” tuturnya saat ditemui di sela-sela persiapan acara, Minggu (13/04).
Momentum ini juga bertepatan dengan selesainya perayaan Idulfitri bagi warga Muslim. Di saat semangat saling memaafkan dan berbagi masih terasa hangat, halal bihalal menjadi ruang perjumpaan antartetangga, tanpa memandang keyakinan.
Widodo menambahkan bahwa kegiatan ini bukanlah hal baru. “Kegiatan ini sudah dari dulu dibuat dan kami hanya merawat tradisi ini secara terus-menerus demi menjaga nilai-nilai silaturahmi antara warga yang berbeda agama,” ujarnya.
Dusun Sombron telah membuktikan bahwa toleransi tidak selalu lahir dari wacana besar, tapi justru tumbuh dalam kegiatan sederhana yang dilakukan bersama. Di tengah keragaman, mereka saling menguatkan, saling menghargai, dan merawat warisan harmoni yang telah hidup sejak lama.
Balai dusun tak sekadar menjadi tempat acara, tapi menjadi simbol dari keterbukaan dan keinginan tulus untuk hidup rukun. Karena di Sombron, halal bihalal bukan sekadar tradisi – ia adalah pernyataan cinta kepada perdamaian.***Red