Info.Sombron — Pembangunan tak selalu harus menunggu anggaran turun dari pemerintah. Di Dusun Sombron, semangat gotong royong justru menjadi motor penggerak perubahan. Salah satu contohnya adalah upaya warga dalam memasang penerangan menuju Kali Manggis — sebuah sumber air yang dipercaya sebagai peninggalan leluhur dan menjadi penghubung antara dua dusun bertetangga.
Diprakarsai oleh Ketua RT 02, Bapak Amintoyo, warga bahu membahu membangun tiang penerangan di sepanjang jalan menuju Kali Manggis. Tanpa anggaran formal, mereka mengandalkan kekompakan dan rasa peduli terhadap lingkungan.
“Kami saat ini sedang membuat tiang yang nantinya akan dipasang sepanjang jalan menuju Kali Manggis,” jelas Amintoyo kepada Media Sombron saat ditemui di lokasi kegiatan.
Menurutnya, selama ini akses jalan ke Kali Manggis masih minim penerangan, padahal jalur itu tak hanya digunakan untuk keperluan air, tapi juga sebagai jalur penghubung antar-dusun. “Jalan ke Kali Manggis ini bukan hanya akses ke sumber air, tapi juga penghubung dua dusun yang bertetangga,” tambahnya.
Inisiatif ini pun mendapat apresiasi dari Kepala Dusun Sombron, Widodo. Ia melihat bahwa gerakan ini mencerminkan kesadaran kolektif warga yang tinggi terhadap pentingnya menjaga dan merawat warisan desa.
“Ini merupakan bentuk perhatian yang sangat luar biasa, sebab semua warga di dusun peduli terhadap lingkungannya,” ungkapnya bangga.
Lebih dari sekadar proyek kecil, kegiatan ini menjadi simbol bahwa pembangunan bisa berangkat dari niat baik dan kerja bersama. Di Dusun Sombron, semangat leluhur tak hanya hidup dalam cerita — tapi juga dalam tindakan nyata, seperti cahaya lampu yang perlahan akan menerangi jalan menuju Kali Manggis. ***Red