Menu

Berkebun di Lahan Sempit, Suyono Menjawab Tantangan Ekonomi dengan Sayur dan Semangat

Info.Sombron — Di tengah tekanan ekonomi yang kian meroket, seorang pria paruh baya asal Dusun Sombron menemukan cara sederhana namun bermakna untuk bertahan. Namanya Suyono, 61 tahun. Dengan ketekunan yang lahir dari naluri sebagai kepala keluarga, ia mengubah sepetak lahan kosong di samping rumahnya menjadi kebun kecil yang kaya manfaat.

Di sana tumbuh segar sayur sawi, melon, dan lombok. Tanaman-tanaman itu bukan sekadar penghias halaman atau pengisi waktu senggang, tetapi sumber gizi keluarga sekaligus cara cerdas untuk menekan pengeluaran rumah tangga.

“Saya nanam buat kebutuhan gizi keluarga dan juga mengurangi pengeluaran anggaran keluarga,” kata Suyono saat ditemui oleh tim media Sombron di kediamannya. Di balik senyumnya yang tenang, tersimpan kesadaran bahwa kemandirian pangan bisa dimulai dari rumah sendiri.

Langkah Suyono ini menjadi gambaran bagaimana warga dusun Sombron berupaya kreatif di tengah tantangan ekonomi yang semakin menekan. Namun, ia tak berhenti pada upaya pribadi. Ia pun menyampaikan harapan agar perangkat dusun bisa lebih memperhatikan kebutuhan warga di bidang pertanian rumah tangga.

“Semoga ke depan ada perhatian dari perangkat dusun untuk memberikan bibit pertanian tanaman yang menjadi kebutuhan warganya,” ujarnya penuh harap.

Tanggapan pun datang dari Kepala Dusun Sombron, Widodo. Ia menyambut baik inisiatif seperti yang dilakukan oleh Suyono, dan mengatakan bahwa pihak dusun sedang mempersiapkan program untuk mendukung pertanian rumah tangga warga.

“Kedepan sudah ada rencana memang, tapi masih menunggu pembuatan berkas-berkas yang akan diselesaikan dalam waktu dekat. Salah satu yang kami masukkan yaitu lembaga yang sedang kami buat ini,” jelas Widodo.

Inisiatif kecil seperti yang dilakukan Suyono menunjukkan bahwa perubahan tak selalu harus besar dan langsung. Ia bisa dimulai dari lahan sempit, dari benih yang sederhana, dan dari tangan-tangan warga yang tak pernah berhenti berjuang. Di tengah tantangan, harapan tetap tumbuh — hijau dan segar — di pekarangan rumah sendiri.***Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *